Menelisik Perjalanan Waktu Manusia
Tripbiru.id-Jakarta, Heraklitos mengumpakan manusia yang masuk ke dalam sungai yang mengalir.
Jika seseorang masuk ke dalam sungai yang airnya mengalir, dari waktu ke waktu ia akan disentuh oleh air yang berbeda.
Ia mengatakan bahwa seseorang tidak dapat turun dua kali ke dalam sungai yang sama. Hal ini dikarenakan sungainya telah berubah pada setiap momen waktu. Analogi Heraklitos ini mewakili cara pandang masyarakat barat yang menjadikan manusia sebagai subyek waktu.
Pada pandangan masyarakat timur, jika dianalogikan dengan sungai seperti Heraklitos gambarkan, sungai memiliki alirannya sendiri dan manusia hidup menyusuri tepian sungainya.
Masyarakat Jawa terdahulu menganggap realitas waktu itu adalah realitas yang terpisah dari manusia. Waktu dipandang sebagai suatu realitas yang ada di luar diri manusia. Waktu memiliki tatanannya sendiri, begitu juga dengan manusia punya tatanan sendiri juga.
Keduanya sama-sama memiliki eksistensinya sendiri-sendiri.
Buku Jati Diri Manusia Menurut Kelahiran mengurai tentang ilmu titen masyarakat Jawa yang mempelajari tentang sifat, watak, dan karakter manusia berdasarkan hari lahirnya, serta mengulas tentang sistem perhitungan waktu masyarakat Jawa dari waktu ke waktu.
Buku JATI DIRI MANUSIA Menurut Kelahiran mengulas tentang perhitungan waktu Jawa dan peran ilmu titen dalam mempelajari alam semesta.
Buku ini juga berisi hasil ilmu titen terhadap sifat, watak, karakter manusia berdasarkan hari kelahiran seperti yang pernah dipelajari sesepuh terdahulu. ars